17 Januari 2013

Indonesia Raya, Indonesia tercinta

N-250 : Garuda Baja yang Tidak Bisa Mengudara di Langitnya Sendiri
Beberapa waktu lalu aku menonton film habibie ainun, dari awal aku memang sudah tertarik pada film ini, bukan karena kisah mantan presiden kita yang begitu mencintai istrinya, tp karena aku penasaran dengan sosok pak habibie yang berhasil membuat pesawat terbang untuk negeri kita.
Bangga, namun sedih kurasakan saat selesai menonton film tersebut. Diceritakan bagaimana mantan presiden kita belajar di negri jerman, menemukan beberapa teori yang berhasil menggemparkan dunia, serta menciptakan logam yang mampu menahan beban hingga 200 ton dan membuat para investor ternganga. Pulang dengan cita2 membangun sebuah maskapai nasional yang akan menghubungkan seluruh pulau yang ada di Indonesia dengan harga murah, baliau membangun pesawat terbang, dengan teknologi yang tidak kalah dengan teknologi pesawat terbang yang ada hingga ssaat ini. Pesawat yang dinamakan N -250 tersebut dibangun dengan jerih payahnya, hingga akhirnya bisa terbang, mengudara, tanpa cacat sedikitpun.



Namun, pesawat yang seharusnya menjadi kebanggaan semua warga negara ini, hanya bisa bertengger sedih di hanggarnya. Tidak bisa terbang di atas langitnya sendiri, dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan.
Sebuah adegan ssaat beliau sudah menginjak masa tuanya, saat beliau mengunjungi kembali burung besi yang diharapkannya bisa membantu membangun bangsanya, teeronggok lemas, berdebu, dan tak berdaya dihadapan raksasa bernama Boeing. Sedih, sangat sedih, melihat betapa bodohnya orang-orang yang tidak mau mengakui betapa gagahnya bangsa ini bila bisa menggunakan pesawatnya sendiri untuk menghubungkan setiap pulau yang ada di Indonesia.
Sedih, karena tidak ada yang mau membuka matanya untuk melihat betapa mudahnya kita menjadi sebuah negara yang maju apabila orang-orang pintar diberikan kesempatan untuk membuktikan dirinya, dan mengakui jerih payah mereka.
Betapa bodohnya bangsa ini yang tidak bisa melihat semua itu.
Kita tidak mau berkaca dari negara yang berhasil maju hanya dengan memberikan dukungan penuh pada sektor pendidikannya. Singapore, adalah sebuah contoh nyata. Kutonton sebuah acara di National Geographic, bahwa pada tahun 1970, Singapore bukanlah sebuah negara yang maju seperti saat ini, tapi para pemimpin singapore saat itu menyadari, bahwa di tanah yang tidak memiliki apa2, mereka tidak akan bisa sukses bila tidak mendapatkan sesuatu yang diunggulkan. Maka mereka mengembangkan satu-satunya sumber daya yang mereka miliki, manusia. Ya, mereka membangun dan mengembangkan manusianya, deengan meningkatkan kualitas pendidikannya. Dan hasilnya, sekarang singapore menjadi sebuah negara maju, yang dikagumi seluruh dunia, memiliki maskapai terbaik di dunia, memiliki satu2nya unversitas di asia yang berhasil masuk peringkat 20 di dunia, memiliki teknologi pengolahan limbah sehingga semua jenis limbah yang ada disana dapat diolah, hingga dapat langsung diminum, tanpa dimasak, dan lain sebagainya.
Sebuah negara yang tidak lebih luas dari kota denpasar, singapore berhasil menjadi negara maju yang dikagumi dunia, bayangkan apabila Indonesia, yang memiliki kekayaan alam dan sumber daya manusia berkali-lipat daripada singapore, mau memajukan sektor pendidikannya, bukan hanya dengan mmemberikan pendidikan gratis di pendidikan dasar, namun dengan mengakui, dan memfasilitasi para ahli yang sudah diceyak oleh universitas2 terbaik di bangsa ini, orang2 seperti pak habibie yang memiliki kemampuan luar biasa untuk membangun bangsa ini. Bayangkan betapa besarnya bangsa Indonesia ini..
Mari tumbuhkan rasa nasionalisme pada diri kita, dan belajar untuk mencintai negeri kita, bukan kelompok ras, atau golongan yang merupakan bagian dari bangsa ini.. Cintailah Indonesia,..

http://www.youtube.com/watch?v=lxdUptwtyRQ&feature=youtube_gdata_player

Tidak ada komentar :

Posting Komentar