2 Oktober 2012

Darkside of the Life

Kubaca sebuah berita menarik di salah satu situs berita yg cukup besar., aku lupa situs apa itu, antara kompas atau deticom..
Sebuah berita yg menceritakan seorang anak SMP yg gantung diri dengan tali rafia dikamarnya.. Motif bunuh dirinya sederhana, karena dia curiga bahwa pacarnya direbut anak lain.,
Benar2 mengejutkan, dia benar2 gila, rela membuang nyawanya akibat kecewa., seakan-akan hanya ada satu laki-laki yg bersedia menjadi pacarnya.m 😔 itu pikirku..
Tapindihalaman lainnya, kutemukan berita yg menyebutkan bahwa surat wasiat anak itu telah ditemukan., dan dalam surat wasiatnya dia mengatakan bahwa dia bukan bunuh diri karena hubungan asmaranya., melainkan karena dia tidak bisa menahan rasa sakit akibat penyakit yg dideritanya..
Penyakit apa yg diderita anak malang ini? Sehingga dia memilih untuk mengakhiri hidupnya.,
Penasaranku memuncak., saat sampai dihalaman yg bisa meredakannya., aku mencapai sebuah antiklimaks.,
Penyakit yg dideritanya adalah, radang usus buntu., WTF!!! Itu lgsg terucap dari mulutku, sedikit kebarat-baratan memang, namun frase itulah yg paling bisa mengekspresikan diriku saat itu..
Radang usus buntu., nyerinya membuatnya mengakhiri hidupnya., benar2 konyol,
Dimana orang lain sedang berjuang keras untuk bertahan hidup, anak itu malah membuangnya.,
Bila orang mengatakan wajar dia tidak bisa menahan nyerinya, dia hanya anak kecil., sangat tidak masuk akal, karena aku, sangat sering melihat anak2 sebayanya yg mengalami penderitaan yg lebih parah, akibat kanker., bukan radang usus buntu..
Radang usus buntu hanyalah sebuah kejadian dimana salah satu organ tubuh kita mengalami peradangan, dan bisa sembuh total apabila dirawat dengan baik.. Sedangkan kanker, tubuh kita, yg selama ini berteman dengan kita, menjadi ganas, bagian-bagian tubuh kita berkembang tidak terkontrol, sangat mengerikan.. Dan kanker, tidak ada yg berani menjamin orang akan sembuh total., dimanapun dia berobat, dengan metode apapun., setidaknya hingga saat ini.. Para dokter hanya berani mengatakan bahwa setelah terapi, orang itu mengalami masa bebas kanker, dan memiliki kemungkinan untuk kambuh kembali.,
Nyeri akibat radang usus buntu, akan segera hilang setelah mendapatkan terapi, karena nyerinya bersifat akut -jangka pendek-., sedangkan pasien kanker, harus menajalani kehidupannya, dengan nyeri yg selalu mendampingi., nyeri kanker tidak dapat hialng begitu saja, atau merupakan nyeri kronik.. Memerlukan penanganan yg berkala, dan intensif.,
Maka, sangat tidak masuk akal apabila seseorang mengakhiri hidupnya dengan sengaja, hanya karena nyeri usus buntu., menyedihkan., dia tidak bisa menghargai hidup yg hanya bisa dirasakan sekali..
Hargai hidup kita., apapun yg kita lalui, adalah sebuah pembelajaran baru., yang akan membentuk karakter diri kita., bersikap kekanakan adalah hal yg wajar, tapi sadarilah, kehidupan memiliki dua sisi, jangan biarkan pemikiran sempit yang hanya berpedoman pada salah satu sisi kehidupan kita mengontrol diri kita.,
Bersikaplah bijak.,
Jangan biarkan semakin banyak kehidupan disia-siakan, dengan alasan yg sangat konyol.,

Ditulis dengan perasaan berbela sungkawa sedalamnya kepada pihak yg ditinggalkan., semoga tabah dan kuat untuk menjalani kehidupan yang masih panjang...

Just another baby step

Yak, sebuah langkah kecil telah kuinjakkan dalam fase kehidupanku saat ini.,
Sebuah langkah yg kurasa berperan cukup besar pada pembentukan karakterku.,
Langkah ini juga merupakan sebuah langkah yang paling menyedihkan dalam hidupku.,
Dan langkah ini meninggalkan jejak yang sangat besar, dan kurasa, tidak akan pernah hilang.,
Sebuah langkah, dimana aku merasakan perihnya terjatuh, setelah diterbangkan setinggi mungkin.,
Sebuah perasaan yg diberikan oleh orang yang dulunya pernah membuatku berpikir akulah teman hidup sejatinya.,
Namun, tidak ada yg benar2 abadi di dunia ini., perasaan itu hanya sementara., baginya., bukan bagiku.,
Tapi pengalaman akan perihnya hidup yang diberikan kepadaku inilah, yang membuatku bisa menikmati hidupku saat ini., walaupun cukup berat untuk bisa bangkit, namun saat berhasil untuk bangkit, aku berlari.,
Berusaha untuk meninggalkan jejak besar yang menyakitkan itu.,