11 Maret 2014

Skizofrenia, sebuah kisah...


Matanya melihat yang tidak akan terlihat oleh orang lain....
Telinganya mendengar yang hanya Bisa didengar olehnya...
Merasakan sentuhan dan sensasi yang tidak dapat dijelaskan oleh orang disekitarnya...
Pikirannya membangun, dan membentuk sebuah alur kehidupan yang Tidak pernah dibayangkan olehnya...
Sebuah alur yang akan merubah kehidupannya yang Tenang...
Sebuah Jalan panjang penuh rintangan...
Seumur hidupnya...
***
Skizofrenia...
Suatu kondisi dimana seseorang harus mengalami cobaan yang sangat Berat dalam hidupnya...
Suatu kondisi yang akan merubah kehidupan penderitanya...
***
Sebuah cerita berdasarkan pengalamanku saat bertugas di Rumah Sakit Jiwa...
Hari itu minggu... Sore hari, mungkin sekitar pukul 18:00...
Aku baru saja menggunakan pakaian, dan duduk untuk bersantai di teras rumah dinas tempatku bertugas saat telfon genggamku berdering...
Sebuah panggilan dari UGD... "Pasien lagi" pikirku mengeluh Karena hari itu merupakan hari pertama aku bertugas di RSJ, dan sudah kebanjiran pasien sejak siang...
Dengan enggan kuangkat panggilan tersebut, dan benar...
Seorang pasien baru menungguku di UGD...
Kupanggil rekanku dan segera menuju UGD yang berjarak 2 menit dari rumah dinas...
***
Seorang wanita paruh baya berpakaian rapi, dengan gaun indah berwarna Merah muda cerah berdiri dengan pandangan curiga di samping pintu depan sebuah Mobil, menolak untuk diajak masuk... Seorang pria yang sepertinya anaknya berusaha keras untuk merayunya namun sang ibu berkeras, tidak bersedia untuk masuk...
"Ayo masuk ma, sebentar aja... Mama Ga bakal disakiti... Cm diajak ngobrol..." Kalimat itu berulang kali kudengar dilontarkan oleh sang anak dengan wajah memelas dan air mata yang menggenang...
"Ga Mau, kamu jahat Sama mama... Bilang Mau ajak jalan-jalan malah ajak mama kemari... Kamu sekongkol Sama dia Mau sakiti mama... Kamu jahat! Mama tau semuanya..." Teriaknya penuh amarah sembari menuding seseorang yang ada di dalam UGD...
Kemudian wanita itu mencakupkan tangannya layaknya seorang yang sedang sembahyang dan berkomat kamit dalam bahasa yang tidak dapat kumengerti...
Di teras UGD seorang anak kecil menangis tersedu, kedua tangan menutupi wajahnya, disebelahnya sang kakak berusaha menenangkan adik bungsunya sambil menahan air mata... Suaranya bergetar... Terlihat jelas dia berusaha tegar...
***
Di meja periksa UGD tempatku biasa mengajak pasien ngobrol untuk mengetahui penyakitnya-sekedar info, hampir srluruh penyakit kejiwaan hanya memerlukan wawancara untuk mengetahui diagnosisnya- telah duduk seorang laki-laki paruh baya, duduk dengan wajah tegang yang diselimuti kesedihan sembari sesekali memandang keluar di mana kakaknya berteriak Marah pada dirinya...
Kuhampiri laki-laki itu dan menyapanya... Obrolan dengan Adik pasien itu berlangsung sekitar 15 menit, dan dari obrolan itu aku mengetahui riwayat penyakit pasien... Bagaimna dan kapan awal mula munculnya gejala, kehidupan sosial pasien saat sehat, dan banyak hal lainnya yang akan sangat panjang bila kutulis saat ini...
Intinya, aku mengetahui bahwa sang kakak selalu Mrasa curiga pada orang lain, Merasa ketakutan dan terancam akan disakiti bahkan dibunuh...
Karena rasa takut itulah sang kakak mulai berperilaku aneh, tidak Mau keluar kamar, sering berbicara sndiri, dan kerap mengamuk Tanpa alasan yang jelas...
Pihak keluarga sudah berusaha membawa pasien ke dokter praktek swasta, karena malu bila harus membawanya ke RSJ... Mereka takut akan cemooh masyarakat sekitar bila pasien harus dirawat d RSJ..
Namun karena tidak melihat adanya perkembangan kondisi, pasien itu terpaksa diajak k RSJ...
Kuhampiri sang kakak yang masih berkeras berdiri di samping mobilnya Tanpa Mau diajak masuk...
"Ayo ibu, kita masuk sebentar untuk ngobrol, srtrlah itu ibu boleh pulang" ucapku untuk merayunya dan menjulurkan tanganku untuk meraih tangannya...
Sambil menepis keras tanganku, dia berteriak "kamu jangan pegang saya, kamu jahat... Saya orang baik yang disayang tuhan... Saya tau kalian semua kerja Sama Mau sakiti saya... Ya Tuhan, saya tidak sakit, kenapa saya dibawa kesini... Tolong saya ya tuhan... Mereka Mau sakiti saya...." Dilanjutkan dengan bahasa yang sekali lagi tidak dapat kumengerti....
Sekitar 30 menit kami semua -petugas medis dan keluarga- berusaha merayunya, namun gagal...
Akhirnya dokter senior yang bertugas meminta ijin keluarganya agar pasien dibawa masuk ke dalam dengan paksaan...
Setelah diijinkan dua orang satpam "menangkap" wanita itu... Dia meronta, berteriak, menangis, dan meminta maaf pada keluarganya... Memohon agar dia tidak disakiti, berusaha keras meyakinkan kami bahwa dia tidak jahat, dia tidak sakit... Namun apadaya, tenaga seorang wanita paruh baya tidak Bisa melawan dua orang lelaki berbadan tegap yang sudah terbiasa menangani amukan pasien... Wanita itupun dibawa ke ruang perawatan...
Melihat penderitaan sang ibu, ketiga anaknya spontan menangis, tersedu, si bungsu meraung keras di dalam pelukan kakaknya yang juga dibanjiri air mata...
Sungguh memilukan...
Aku tidak Bisa, dan tidak Mau membayangkan bila aku yang diposisi mereka....
***
Terbaring lemas dengan tangan dan kaki terikat di ranjang, pandangannya kosong...
Seorang wanita paruh baya dengan dandanan rapi dan riasan wajah yang mencolok...
Anak-anaknya menciumi pipi dan kening ibu yang telah melahirkan mereka...
Berpamitan, dan berjanji akan mengunjunginya sesering mungkin, dan mengatakan "lekas sembuh mah, kami Sayang mama..."
Wanita itu kini akan menjalani kehidupan barunya, sebagai seorang pasien rumah sakit jiwa... Berapa lama? Tidak ada yang Bisa memastikan...
Meminum obat hampir sepanjang sisa hidupnya...
Dan saat sudah dinyatakan sembuh dan Bisa berobat Jalan, wanita itu masih harus menghadapi berbagai tanggapan masyarakat tentang dirinya....
Sepenggal kisah tentang pasien skizofrenia paranoid....
Sebuah kisah seorang pasien yang cukup beruntung, karena keluarganya memilih untuk mengobatinya alih-alih memasungnya...
Mengurungnya di pondok kecil Tanpa penerangan dan tempat buang air...
Berusaha dijauhkan dari masyarakat karena skizofrenia adalah aib bagi mereka...

Tidak ada komentar :

Posting Komentar